MPA Dukung KPK Tangkap Gubernur Aceh
Majelis Pemuda Aceh (MPA) melakukan konferensi pers untuk mendukung KPK tangkap Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, pada Rabu (23/06/2021) di Banda Aceh. (Dok. Ist) |
Banda Aceh | Acehcorner.com - Sejumlah pemuda dan mahasiswa Aceh yang tergabung dalam Majelis Pemuda Aceh (MPA) menyatakan dukungannya kepada KPK untuk menangkap Gubernur Aceh, Nova Iriansyah jika terlibat dalam kasus korupsi yang saat ini tengah diselidikan oleh badan anti rasuah itu di Aceh.
Koordinator MPA Heri Mulyandi, dalam konferensi pers di
Banda Aceh, Rabu (23/6/2021) mendesak KPK membongkar sejumlah skandal korupsi
di Aceh, diantanya pengadaan Kapal Aceh Hebat, proyek multiyears, hingga
rencana anggaran Rp250 miliar yang diberi kode khusus (appendix).
Baca juga: Mantan Kepala Bappeda Aceh Diperiksa KPK
“Jika kasus-kasus tersebut bermuara pada Gubernur Aceh, Nova
Iriansyah, maka kami dari MPA mendukung KPK menangkapnya dan menindaklanjuti
sesuai hukum yang berlaku, termasuk siapa pun yang terlibat di dalamnya” ujar
Heri.
Menurut Heri Mulyandi, tuntutan tersebut dikeluarkan
pihaknya berdasarkan fakta terkait anggaran yang sangat besar yang sudah ditransfer
oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Aceh dalam waktu sepuluh tahun terakhir
tapi hanya dinikmati oleh segelintir orang dalam lingkar kekuasaan dan tidak
menyentuh masyarakat Aceh secara umum.
“Sejak sepuluh tahun terakhir total dana Otsus Aceh yang
ditransfer Pemerintah Pusat mencapai Rp.88,7 triliun, DAU Rp.19,47 triliun, PAD
sebesar Rp.31,55 triliun, dan dana lainnya sebesar Rp 40,12 triliun. Namun hingga
saat ini Aceh setiap tahun menjadi daerah termiskin nomor 1 di Sumatera, ini
sangat memalukan!” kata Heri.
Baca juga: Mahasiswa Demo Kejari Terkait Kasus Tanggul Cunda-Meuraksa
Heri mengapresiasi langkah KPK dalam menyelidiki sejumlah
kasus mega korupsi yang tengah dilakukan KPK saat ini di Aceh. Diantara dugaan
mega korupsi tersebut adalah pengadaan Kapal Aceh Hebat dengan jumlah anggraan Rp.178
miliar, dan 14 Proyek Multiyers dengan total anggaran Rp.2,4 triliun.
“Kami harap KPK tetap mengedepankan profesionalitas dalam
melakukan penyelidikan sejumlah dugaan korupsi di Aceh, jangan pernah ada
negosiasi dengan pihak manapun” tutup Heri Mulyandi.
Selain itu, dalam konferensi pers tersebut MPA menyampaikan
lima butir pernyataan sikap sebagai berikut :
1. Mendukung sepenuhnya upaya pembongkaran dan pengusutan
indikasi skandal mega korupsi di Aceh secara tuntas hingga ke akar-akarnya.
2. Mendesak KPK segera membongkar skandal pengadaan Kapal
Aceh Hebat dan 14 proyek MYC.
3. Mendesak KPK membongkar pengalokasian dana 250 M dengan
kode apendiks.
4. Meminta agar KPK berkoordinasi dengan Rektor Unsyiah c/q
Fakultas Kedokteran Unsyiah untuk dapat melakukan uji swab PCR secara
independen dengan laboratorium Unsyiah agar hasil swab mendapat legitimasi
publik bahwa jika benar Gubernur Aceh terindikasi corona.
5. Kami sangat mengharapkan agar KPK menutup rapat-rapat dan
segala peluang negosiasi dengan orang nomor 1 di Aceh.
0 Komentar