ACT Lhokseumawe Bangun MIS Abeuk Reuling
Kegiatan peletakan batu pertama pembangunan ruang belajar MIS Abeuk Reuling (Dok. Istimewa) |
Aceh Utara | Acehcorner.com – Setelah sempat viral karena bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan, dengan dinding dari tempahan bambu dan berlantai tanah, kini Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darussalam Abeuk Reuling, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, mulai dibangun.
Adalah lembaga relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang
Lhokseumawe yang membangun ruang belajar sekolah tersebut. Peletakan batu
pertama secara simbolis dilakukan Senin (21/6/2021).
Kegiatan itu dihadiri oleh Kasubab Tata Usaha Depag Aceh
Utara, Drs H Jamaluddin, Camat Sawang, Abddul Rahman, Kepala ACT Lhokseumawe,
Thariq Farline, Kepala Sekolah dan dewan guru MIS Darussalam, Geuchik Abeuk
Reuling dan Lhok Krek, serta tokoh masyarakat setempat.
Baca juga: Panwaslih Aceh: Perguruan Tinggi Lembaga Strategis...
Kepala ACT Cabang Lhokseumawe, Thariq Farline, menyebutkan
bantuan pembangunan ruang kelas itu diperoleh atas kerja sama ACT Cabang
Lhokseumawe dengan Kitabisa.com. selain itu ada juga yang dilakukan
penggalangan donasi secara langsung.
“Setelah sempat viral bebarapa bulan yang lalu, kami bergerak
cepat untuk mengumpulkan donasi untuk pembangunan ruang belajar melalui
kitabisa.com dan juga secara langsung, setelah berjalan delapan bulan,
Alhamdulillah hari ini kita mulai melakukan pembangunannya, Bismillah,” kata
Thariq.
Menurut Thariq, untuk tahap pertama akan dibangun tiga unit
ruang belajar. Proses pembangunan juga akan dilakukan secara bertahap.
Sementara itu, Camat Sawang, Abdul Rahman, yang hadir dalam
seremoni tersebut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada ACT
Lhokseumawe dan seluruh donatur atas pembangunan MIS tersebut.
“Bantuan ruang kelas ini sangat dibutuhkan dan sangat
berarti bagi para siswa-siswi untuk kelancaran proses belajar mengajar di sekolah
ini, saya mewakili pemkab aceh Utara sangat berterima kasih dengan bantuan dari
ACT dan donatur lainnya yang telah membantu,” katanya.
Ia juga menyampaikan harapan kepada pihak terkait lainnya,
seperti dari Kementerian Agama dan pemerintah provinsi untuk juga dapat
membantu mengingat masih banyak infrastruktur di sekolah tersebut yang belum
tersedia
Kepala MIS Darussalam, Muhammad Mansur, menceritakan awal
mula pembangunan MIS Darussalam ini merupakan bentuk swadaya masyarakat.
“Masyarakat desa bergotong royong mengumpulkan dana untuk
membeli tanah, kemudian diwakafkan untuk pembangunan madrasah,” katanya.
Mansur menambahkan, untuk saat ini masih ada infrastruktur
yang belum ada, seperti MCK. Jadi, siswa dan para guru pun terpaksa menggunakan
MCK masjid, karena kebetulan masjid dan madrasah sangat dekat.
“Dengan bantuan pembangunan ruang belajar ini, tentu kami
sangat mengucapkan terima kasih kepada ACT dan para donatur lainnya, semoga ini
menjadi amal jariah untuk para donatur dalam upaya mencerdaskan anak bangsa”
pungkasnya.
0 Komentar