Pengamat: Penanganan Korban Lamban, Badan Khusus Rehab Aceh-Sumatera Pascabanjir Harus di Bawah Presiden Prabowo
![]() |
| Pengamat Komunikasi Politik Universitas Malikussaleh (Unimal), Masriadi Sambo. (Foto dok. Ist) |
Aceh Utara | Acehcorner.com - Penanganan korban banjir di Provinsi Aceh terkesan lamban. Terkesan kunjungan sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih tidak berdampak nyata bagi kemajuan dan percepatan pemulihan 18 kabupaten/kota pascabencana itu.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Malikussaleh
(Unimal) Masriadi Sambo, Senin
(22/12/2025) menilai lambannya progres pemulihan pascabencana bahkan menyasar
kebutuhan dasar korban.
“Contohnya, tenda keluarga yang bagus saja belum ada untuk
pengungsi. Mereka pakai tenda seadanya, ini semua terjadi di kabupaten/kota,
silakan ke lapangan cek sendiri, lihat dan saksikan langsung penderitaan
pengungsi,” terang Masriadi. Sisi lain, kebutuhan obat-obatan, selimut, dan
kelambu belum mencukupi.
“Belum lagi kebutuhan bayi, perempuan dan disabilitas. Saat
ini baru terpenuhi bahan pangan saja, selebihnya minimalis,” terangnya.
Untuk itu, dia mendesak Presiden RI Prabowo Subianto
membentuk sejenis badan pelaksana yang langsung dibawah presiden. “Mungkin nama
lembaganya bisa Bapelrasa (Badan Pelaksana Rekontruksi Aceh Sumatera). Ketuanya
langsung dibawah presiden, sekelas Kapolri dan Panglima TNI. Jika tidak,
melihat tiga pekan terakhir ini, maka penderitaan pengungsi akan
berkepanjangan,” terangnya.
Presiden Prabowo sambung Masriadi satu-satunya yang mampu
menggerakan pemulihan Sumatera pascabencana. “Buktinya kunjungan Presiden
selalu menambah sedikit tensi percepatan dari kementerian dan lembaga. Namun
tidak masif, sehingga terkesan lamban,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan banjir di Aceh terjadi pada 26
November 2025. Ribuan orang pengungsi di 18 kabupaten/kota. Ratusan orang
meninggal dunia dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. (Ril)


0 Komentar