Prabowo Telah Siapkan Tiga Gebrakan Hadapi Tarif Impor Trump
![]() |
"Dalam menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan
tarif baru Amerika Serikat, Presiden Prabowo menunjukkan ketajaman melihat
dinamika geopolitik. Pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan
perdagangan global menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi
Indonesia," ungkap Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor
Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno, dalam keterangannya, Kamis
(3/4/2025).
Gebrakan pertama, langkah paling signifikan yang diambil
oleh Prabowo adalah memperluas jaringan mitra dagang Indonesia. Pada minggu
pertama setelah dilantik, Prabowo mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS
(Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), sebuah kelompok ekonomi yang
mencakup 40 persen perdagangan global.
Keanggotaan Indonesia di BRICS memperkuat berbagai
perjanjian dagang multilateral. Indonesia telah menandatangani perjanjian
seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara
ASEAN dan Australia, RRT, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru, yang
mencakup 27 persen perdagangan global, serta aksesi ke Organisasi Kerja Sama
dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang mencakup 64 persen perdagangan global, serta
beberapa perjanjian dagang lainnya CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.
Selain berbagai perjanjian dagang multilateral, Indonesia
juga memiliki perjanjian dagang bilateral dengan Korea, Jepang, Australia,
Pakistan, Uni Emirat Arab, Iran, Chile, dan berbagai negara lainnya, yang
semakin memperkokohkan daya saing Indonesia di pasar internasional.
Kedua, mempercepat hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA). Sumber
daya alam Indonesia yang melimpah selama ini seringkali diekspor dalam bentuk
bahan mentah. Untuk meningkatkan nilai tambah, Prabowo memprioritaskan
kebijakan hilirisasi industri. Salah satu contoh kesuksesan kebijakan
hilirisasi adalah sektor nikel, di mana nilai ekspor nikel dan turunannya hanya
mencapai US$ 3,7 miliar pada tahun 2014 melonjak menjadi US$ 34,3 miliar pada
tahun 2022.
Selain itu, pada 24 Februari 2025, Prabowo meluncurkan BPI
Danantara, yang dirancang untuk mempercepat hilirisasi SDA strategis di
Indonesia. BPI Danantara akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di
sektor-sektor utama seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi,
perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan daya
saing ekspor, tetapi juga tidak lagi bergantung pada investasi asing serta
mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi
berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan.
Gebrakan ketiga adalah memperkuat daya beli masyarakat
melalui program-program yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat. Salah
satu program unggulan Prabowo adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang
menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.
Selain itu, Prabowo juga akan mendirikan 80.000 Koperasi
Desa Merah Putih (KDMP) yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa, membuka
jutaan lapangan pekerjaan baru, dan mendorong perputaran uang di daerah.
Upaya ini bukan hanya akan meningkatkan konsumsi dalam
negeri tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat
perekonomian domestik. Dengan mendongkrak konsumsi rumah tangga, yang mencakup
54 persen dari PDB Indonesia, program ini akan berkontribusi besar terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dengan memperkuat hubungan dagang internasional,
mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam
negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh
meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian," tutup
0 Komentar