PGE Sosialisasikan Pencarian Sumber Migas Baru Seismik 3D di Aceh Utara
Lhoksukon | Acehcorner.com - PT. Pema Global Energi (PGE) melakukan sosialiasi kegiatan pencarian sumber migas baru (Seismik 3D) kepada para pemangku kepentingan di Kabupaten Aceh Utara, yang dilaksanakan di Kantor Bupati Aceh Utara, Landing, Rabu (3/8/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pj Bupati Aceh Utara,
Azwardi Abdullah, Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, perwakilan Korem 011
Lilawangsa, perwakilan Polres Aceh Utara, perwakilan Dandim 0103 Aceh Utara,
para kepala dinas dan para camat di Kabupaten Aceh Utara.
Direktur utama PGE, Teuku Muda Ariaman, dalam sambutannya
menyampaikan bahwa mengingat saat ini kondisi Wilayah Kerja B peninggalan
ExxonMobil dan PHE NSB yang dikelola PGE sudah mendekati batas akhir
keekonomian dan kontrak PGE selama 20 tahun ke depan maka komitmen kerja pasti
yang diperintah oleh pemerintah untuk tiga tahun pertama salah satunya adalah
studi seismik untuk keberlangsungan Wilayah kerja B yang diprediksi
keekonomiannya hanya bisa bertahan 2 sampai 3 tahun ke depan.
"Kalau tidak dilakukan pencarian sumber migas baru maka
PGE akan berhenti beroperasi. Maka akan sangat besar kerugian bagi Aceh, oleh
karena itu kami mohon dukungan sepenuhnya dari semua pihak untuk menyukseskan kegiatan
ini" ujar Teuku Muda.
Ia menambahkan, jika kegiatan pencarian sumber baru ini
berjalan dengan baik dan dapat ditemukan sumber baru, maka migas yang
dihasilkan oleh PGE akan sangat mendukung pemasukan daerah setelah berkurangnya
dana otsus oleh pemerintah pusat. Selain itu juga dapat menjawab kebutuhan
bahan bakar untuk menghidupkan kawasan industri lainnya seperti KEK Arun, PIM
dan industri lain di Aceh Utara dan Lhokseumawe.
Perwakilan Badan Pengelola Migas Aceh (PBMA), Muhammad
Makmun, menyampaikan bahwa kegiatan seismik 3D seismik yang dilakukan PGE
adalah yang pertama kali di bawah pengawasan BPMA, setelah adanya Undang-Undang
Pemerintah Aceh (UUPA) yang melahirkan PP 23 Tahun 2015 yang memungkinkan Aceh
mengelola migas sendiri.
"Kami berharap agar kegiatan ini berjalan dengan baik dan
mendapatkan hasil yang maksimal untuk menambah devisa negara yang kemudian
dikembalikan dalam bentuk dana bagi hasil migas ke daerah penghasil" ujar
Makmun.
Sementara, Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah, dalam
sambutannya mengatakan bahwa masyarakat Aceh harus bersyukur dengan rencana
survei sesimik ini karena hal ini merupakan harapan baru untuk masa depan Aceh
secara umum dan masa depan Aceh Utara secara khusus.
"Jika nanti hasilnya positif maka masyarakat yang akan
menikmati hasilnya" kata Azwardi.
Ia mengatakan untuk menyukseskan kegiatan tersebut perlu
adanya harmonisasi dan komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan
hingga ke masyarakat di desa-desa yang akan dilewati oleh kendaraan seismik
tersebut.
"Kegiatan ini menyangkut dengan kesejahteraan anak cucu
kita ke depan maka kegiatan ini harus kita dukung bersama, kami akan mengawal
kegiatan ini karena ini menyangkut dengan kekayaan alam kita, apalagi saat ini
sudah ada undang-undang yang mengatur Aceh bisa mengelola migas sendiri dengan hadirnya
BPMA" tambah Azwardi.
Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, menyampaikan bahwa
sebagai wakil rakyat Aceh Utara Ia sangat mendukung kegiatan pencarian sumber
migas baru oleh PGE demi penambahan PAD Aceh Utara ke depan.
"Kegiatan ini perlu keterlibatan berbagai pihak
khususnya masyarakat setempat dan butuh komunikasi yang baik hingga level
paling bawah agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik. Saya Mewakili DPRK
Aceh Utara dan KPA wilayah Pase menyatakan dukungan untuk kegiatan ini" tutupnya.
Kegiatan seismik 3D PGE akan dilakukan seluas 250 KM² di dua
Kabupaten yaitu Aceh Utara dan Aceh timur. Di Aceh Utara meliputi 14 kecamatan
yaitu Syamtalira Bayu, Samudera, Meurah Mulia, Nibong, Tanah Luas, Syamtalira
Aron, Lhoksukon, Baktiya, Baktiya Barat, Seunudon dan Lapang. Sementara Aceh
Timur hanya 1 kecamatan yaitu Kecamatan Madat.
Survey seismik 3D PGE akan menggunakan mobil Vibroseis yang
akan melakukan getaran pada tanah untuk menghasilkan data yang kemudian
ditangkap dan unit mobil lainya. Teknisnya, saat beroperasi truk vibroseis ini
akan menurunkan alat semacam vibrator yang ditempelkan ke tanah. Dari vibrator
itu muncul getaran. Getaran ini yang nantinya ditangkap oleh unit lainnya yang
disebut Lobo. (Ril)
0 Komentar