Gubernur Nova Buka Rapat Kerja Asosiasi Daerah Penghasil Migas di Manado
![]() |
Manado |
Acehcorner.com – Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT mewakili Ketua
Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) Ridwan Kamil
membuka rapat kerja ADPMET di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (9/6/2022).
Rapat kerja itu mengupas kenaikan harga migas dan proyeksi
pemanfaatannya dengan tema “Transisi Keuangan menuju energi hijau”, digelar di
Hotel Four Points by Sheraton Manado, Sulawesi Utara, Rabu-Jumat, 8-10 Juni
2022.
Gubernur Aceh menyampaikan syukur, karena pada rapat kerja
kali ini bisa dilakukan langsung secara tatap muka. Sehingga banyak diskusi
yang bisa dilakukan. “Mudah-mudahan pandemi sudah menjadi endemi,” katanya.
Nova juga berterima kasih kepada dewan pengurus ADPMET yang
terdiri 20 provinsi, 58 kabupaten dan 10 kota penghasil migas dan energi
terbarukan. Kemudian bisa diwacanakan energi terbarukan ikut hadir di
kota-kota.
“Kita juga harus mentracing bahwa peran ADPMET dalam
mentransisi energi di daerah yang menciptakan industri migas yang ramah
lingkungan adalah sebuah trend ke depan, sebuah obsesi cita-cita luhur, tapi
tidak juga harus takut kalau energi ini harus berakhir,” sebut Nova.
Menurut Nova, konteks daerah harus diwacanakan pemanfaatan
pendapatan dari perusahaan migas di daerah, khususnya BUMD dalam pengembangan
energi terbarukan dan kegiatan migas yang bersih.
“Di Aceh misalnya ada BUMD yang mengelola blok yang kita
alih kelolakan dari Pertamina. Itu terjadi karena ada undang-undang
Pemerintahan Aceh,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Transisi Energi ADPMET Dr. H. Amran
Mahmud, S.Sos., M.Si mengatakan, rapat kerja ADPMET digelar pada saat harga
minyak bumi sedang tinggi, sedangkan produksi migas terus menurun.
“Kondisi tersebut menjadi dilema bagi pemerintah. Di satu
sisi tingginya harga minyak bumi memberi dampak pendapatan dari produk migas.
Namun di sisi lain belanja negara untuk mengimpor minyak bumi juga semakin
tinggi,” kata Amran yang juga Bupati Wajo itu.
Staf Khusus Menkeu bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi
Masyita Crystallin mengatakan, topik rapat kerja kali ini sejalan dengan
komitmen pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim.
“Saya yakin APBN sebagai bentuk konvensi nasional tetap akan
kita gunakan sebagai instrumen pembangunan nasional yang diantaranya mitigasi
perubahan iklim dan juga kebijakan transisi energi,” sebutnya.
Masyita menyebutkan, sebelum pandemi Indonesia masih dalam
momentum pertumbuhan dimana perekonomian stabil. Pembangunan infrastruktur sudah
dilakukan secara masif, tapi tentu harus dilakukan lagi, reformasi birokrasi
terus berlanjut.
Hadir dalam acara itu Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur,
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal SSTP MSi,
Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (PEMA), Zubir Sahim, Direktur PT Pema Global
Energi (PGE), Teuku Muda Ariaman. (Ril)
0 Komentar