Mengaku Krisis Sampai Tak Bayar Ribuan Honorer, DPRK Aceh Utara Alokasikan Rp 4,7 M untuk Memperindah Kantor
Gedung DPRK Aceh Utara. (Dok Ist) |
Aceh Utara |
Acehcorner.com – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara
mengalokasikan dana sebesar Rp 4,7 miliar untuk memperindah kantor baru di
Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara.
Data yang diperoleh Kompas.com dari Layanan Pengadaan
Secara Elektronik (LPSE) Aceh Utara terlihat, uang itu dipecah dalam beberapa
proyek seperti pekerjaan instalasi lampu dan AC senilai Rp 1,2 miliar,
pekerjaan landscape dan jalan masuk kantor tahap satu sebesar Rp 370 juta,
pekerjaan bastment gedung tahap dua senilai Rp 1,4 miliar. Tiga proyek ini
telah selesai dilelang.
Sedangkan dua proyek lainnya yaitu pengerjaan landscape
kantor senilai Rp 1,2 miliar dan pelebaran jalan dan jembatan kantor DPRD
senilai Rp 663, 4 juta masih dalam proses lelang.
Sekretaris DPRD Aceh Utara, T Safwan, dihubungi per telepon,
mengaku tidak mengetahui detail soal proyek tersebut.
“Maaf, untuk kantor baru DPRD saya tidak paham,” jawabnya
ringkas.
Sedangkan Ketua DPRD Aceh Utara, Arafat dihubungi pada dua
nomor teleponnya tidak menjawab panggilan. Pesan singkat yang dikirimkan lewat
aplikasi whatsapp hingga berita ini ditayangkan belum dijawab.
Tak Bayar Gaji Ribuan
Honorer
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengklaim
mengalami terjadi krisis anggaran. Dampaknya, mereka hanya mampu menggaji
ribuan tenaga honorer selama tujuh bulan untuk tahun 2021 ini.
Data dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)
Kabupaten Aceh Utara menunjukan 4.186 tenaga honorer di kabupaten itu.
Tenaga kontrak sebanyak 2.220 orang dan bakti murni sebanyak
1.966 orang. Sektor kesehatan paling banyak tenaga honorer ini.
Sekadar diketahui, Gedung DPRD Aceh Utara dibangun sejak
tahun 2014 dan selesai tahun 2016 menghabiskan dana Rp 40 miliar. Itu pun belum
rampung bagian dalam gedung, sehingga tahun 2019 sebesar Rp 2 miliar dan tahun
2020 sebesar Rp 12 miliar. Sehingga total anggaran yang sudah habis sejak awal
hingga tahun 2020 mencapai Rp 54 miliar. Jika ditambah tahun 2021 maka total
dana yang habis sebesar Rp 58,7 miliar. (Kompas.com)
0 Komentar