Pembuat Kartun Hina Nabi Muhammad Tewas Kecelakaan
Kartunis asal Swedia, Lars Vilks (Dok wikipedia) |
Jakarta |
Acehcorner.com - Kartunis asal Swedia, Lars Vilks, yang pernah menuai
kontroversi karena membuat kartun yang menghina Nabi Muhammad dikabarkan
meninggal dunia. Dia tewas karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
Lars Vilks dilaporkan bepergian dengan kendaraan polisi
sipil yang bertabrakan dengan truk di dekat kota Markaryd, Swedia bagian
selatan. Dua petugas polisi juga tewas dalam kejadian tersebut.
Dilansir detikcom, Senin (4/10/2021), kejadian mengenaskan
yang terjadi pada hari Minggu kemarin juga membuat sopir truk terluka.
Sampai sekarang polisi belum mengungkapkan identitas mereka
yang tewas dalam insiden tersebut. Tapi seorang kawan Lars Vilks mengkonfirmasi
kabar kematian dari komikus tersebut.
Polisi mengatakan masih belum jelas bagaimana tabrakan itu
terjadi. "Kecelakaan lalu lintas ini terjadi antara mobil yang ditumpangi
Lars Vilks bersama dua petugas polisi dan truk di jalanan kota," ungkap
keterangan polisi setempat.
Pria berusia 75 tahun itu diketahui hidup di bawah
perlindungan kepolisian setempat setelah menjadi sasaran ancaman pembunuhan
karena kartun yang dibuatnya.
Pada 2007, ia menerbitkan sebuah kartun yang menggambarkan
Nabi Muhammad pada tubuh seekor anjing. Gara-gara kartun tersebut, umat Muslim
di seluruh dunia melakukan demonstrasi besar-besaran.
Kartunnya dianggap menyinggung umat Muslim yang menganggap
penggambaran visual Nabi Muhammad adalah sebuah hujatan. Karya seni yang dibuat
Lars Vilks itu terjadi setahun setelah surat kabar Denmark merilis kartun
serupa.
Saat peristiwa kartun Nabi Muhammad itu menuai pro kontra,
Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt sampai bertemu dengan duta besar dari 22
negara Muslim dalam upaya untuk meredakan situasi.
Setelah peristiwa itu, organisasi al-Qaeda asal Irak
menawarkan hadiah untuk pembunuhan Lars Vilks dengan total senilai Rp 1 miliar.
Amarah umat Muslim kepada Lars Vilks tak berhenti sampai di
situ saja. Pada 2015, ia juga menghadiri debat tentang kebebasan berbicara yang
menjadi sasaran serangan senjata di Kopenhagen.
"Saya mungkin saja menjadi target serangan,"
tukasnya dalam sebuah wawancara.
0 Komentar