Kejari Aceh Utara Sorot Bendungan Keureuto Telantar 2 Tahun
Kajari Aceh Utara, Diah Ayu Hartati saat memberi keterangan kepada wartawan usai pertemuan membahas kelanjutan pembangunan Waduk Keureuto, Senin (9/8/2021). |
Aceh Utara |Acehcorner.com – Kejaksaan Negeri Aceh Utara menyoroti proses pembangunan waduk Keureuto atau dikenal dengan sebutan Waduk Jokowi yang berlokasi di Kecamatan Paya Bakong dan Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara yang saat ini sudah telantar selama dua tahun. Padahal pembangunan waduk tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Untuk membahas kelanjutan pembangunan waduk tersebut, Kepala
Kejaksaan Negeri Aceh Utara, Diah Ayu Hartati, pada Senin (9/8/2021) mengadakan
pertemuan dengan Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, Dandim 0103 Aceh Utara,
Wakil Kepala Polisi Aceh Utara, Kepala Kantor Pertanahan dan Kepala BPN Aceh
Utara, dan pimpinan pembangunan waduk tersebut.
Baca juga: Membahayakan Pengunjung, Monumen Samudera Pasai Diminta Tutup
“Pertemuan hari ini untuk membahas keberlanjutan pembangunan
proyek strategis nasional yang berpengaruh pada hajat hidup puluhan ribu petani
di Aceh Utara, kami bicarakan kendala dan jalan keluar agar pembangunannya
dapat dilanjutkan sesegera mungkin,” kata Diah pada wartawan seusai pertemuan di
Lhoksukon, Aceh Utara.
Menurtu Diah, salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini
adalah terkait ganti rugi tanaman masyarakat yang terkena proyek pembangunan
sehingga harus segera diselesaikan,” katanya.
Dia berharap dalam bulan ini semua pembangunan berjalan
sesuai rencana.
Sementara itu, Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib,
menyebutkan Pemerintah Aceh Utara siap menyelesaikan permasalahan yang saat ini
menjadi kendala dalam pembanguan waduk tersebut dengan berkolaborasi dengan
sejumlah pihak, diantaranya TNI, Polrim Kejaksaan, dan pihak lainnya.
“Saya sangat mendukung pembangunan waduk tersebut. Taoi untuk
informasi detil silakan taya ke humas ya,” sebutnya.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo langsung meresmikan
bendungan itu pada 9 Maret 2015 lalu. Proyek itu dibangun diatas lahan 42
hektar dan menghabiskan dana sebesar Rp 1,6 triliun.
Jika selesai dikerjakan, maka manfaat proyek itu banyak
sekali, salah satunya mengatasi banjir yang bertahun-tahun tidak ada solusinya
di Aceh Utara. (DA)
0 Komentar